'/> Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Para Andal Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri

Info Populer 2022

Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Para Andal Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri

Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Para Andal Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri
Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Para Andal Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri
Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri  - Dalam bukunya Sugandi, dkk (2004:9) menyatakan bahwa pembelajaran terjemahan dari kata “instruction” yang berarti self instruction (dari internal) dan eksternal instructions (dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain tiba dari guru yang disebut teacing atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip mencar ilmu dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran.

Pembelajaran ialah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu acara mengajar dan acara belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi serasi antara pengajar itu sendiri dengan si belajar. (Rivai, Metode Mengajar dalam www. google.com). ( Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli )

Definisi Pembelajaran Menurut para pakar

Belajar berdasarkan Aaron Quinn Sartain ialah Suatu perubahan prilaku sebagai hasil pengalaman. Sugandi (2000:4).
Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laris yang baru, berkat pengalaman dan latihan. Pengertian lain mencar ilmu yaitu suatu proses perjuangan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang gres secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Slameto, (2003:2).

Dalam proses mencar ilmu mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara akseptor didik dan pendidik. Peserta didik atau anak didik ialah salah satu komponen manusiawi yang menpeduli posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Slameto, (2003:109), sedang pendidik ialah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam perjuangan pembentukan sumber daya insan yang potensial dibidang pembangunan. Slameto. (2003:123).

Dalam melaksanakan kegiatan mencar ilmu mengajar tentunya banyak faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya kegiatan mencar ilmu mengajar. Faktor yang mempengaruhi mencar ilmu dibedakan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern  ialah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern ialah faktor yang berada di luar individu. Slameto. (2003:54) Yang termasuk faktor Intern antara lain: faktor faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh); faktor psikologis (intelligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan); dan faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan rohani). Sedang yang termasuk faktor ektern antara lain faktor keluarga (cara orang renta mendidik, korelasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan); faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, korelasi guru dan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, baku pelajajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar, dan kiprah rumah); dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, sobat berteman, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Belajar merupakan proses dasar perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, insan melaksanakan perubahan – perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Purwanto, dalam Panen (1999:84). mengemukakan mencar ilmu ialah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Belajar merupakan kegiatan orang sehari-hari kegiatan mencar ilmu tersebut sanggup dihayati atau dialami oleh orang yang sedang belajar

Suatu pengajaran akan berhasil secara baik apabila seorang guru bisa mengubah diri siswa dalam arti luas menumbuhkembangkan keadaan siswa untuk belajar, sehingga dari pengalaman yang diperoleh siswa selama ia mengikuti proses pembelajaran tersebut dirasakan keuntungannya secara langsung  bagi perkembangan pribadi siswa.

Ciri–ciri dari pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000:25) antara lain:
  1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis;
  2. Pembelajaran sanggup menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar;
  3. Pembelajaran sanggup menyediakan materi mencar ilmu yang menarik dan menantang bagi siswa;
  4. Pembelajaran sanggup memakai alat bantu mencar ilmu yang sempurna dan menarik;
  5. Pembelajaran sanggup membuat suasana mencar ilmu yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa;
  6. Pembelajaran sanggup membuat siswa siap mendapatkan pelajaran baik secara fisik maupun psikologis.


Prinsip-prinsip pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000:27) antara lain,

1.    Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. Oleh sebab itu, guru tidak sanggup terlalu banyak berbuat. Namun, guru dibutuhkan sanggup mengurangi akhir dari kondisi tersebut dengan banyak sekali upaya pada ketika membelajarkan siswa.

2.    Perhatian
Perhatian ialah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek. Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. Oleh sebab itu, guru perlu mengetahui barbagai kiat untuk menarik perhatian siswa pada ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

3.    Motivasi
Motif ialah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melaksanakan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif, ketika orang melaksanakan aktifitas. Motivasi sanggup menjadi aktif dan tidak aktif. Jika tidak aktif, maka siswa tidak bersemangat belajar. Dalam hal ibarat ini, guru harus sanggup memotivasi siswa semoga siswa sanggup mencapai tujuan mencar ilmu dengan baik.

4.    Keaktifan Siswa
Kegiatan mencar ilmu dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif. Dengan dukungan guru, siswa harus bisa mencari, menemukan dan memakai pengetahuan yang dimilikinya .

5.    Mengalami Sendiri
Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam mencar ilmu dan dekat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang mencar ilmu dengan melaksanakan sendiri, akan memdiberikan hasil mencar ilmu yang ludang keringh cepat dan pemahaman yang ludang keringh mendalam.

6.    Pengulangan
Untuk mempelajari materi hingga pada taraf insight, siswa perlu membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut simpel diingat. Guru sanggup mendorong siswa melaksanakan pengulangan, contohnya dengan memdiberikan pekerjaan rumah, membuat laporan dan mengadakan ulangan harian.

7.    Materi Pelajaran Yang Menantang
Keberhasilan mencar ilmu sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Dengan perilaku ibarat ini motivasi anak akan meningkat. Rasa ingin tahu timbul ketika guru memdiberikan pelajaran yang bersifat menantang atau problematis. Dengan pemdiberian materi yang problematis, akan membuat anak aktif belajar.

8.    Balikan Dan Penguatan
Balikan atau feedback ialah masukan penting bagi siswa maupun bagi guru. Dengan balikan, siswa sanggup mengetahui sejauh mana kemmpuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Balikan juga berharga bagi guru untuk memilih perlakuan selanjutnya dalam pembelajaran.
Penguatan atau reinforcement ialah suatu tindakan yang menyenangkan dari guru kepada siswa yang telah berhasil melaksanakan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan dibutuhkan siswa mengulangi perbuatan baiknya tersebut.

9.    Perbedaan Individual
Masing-masing siswa memiliki karakteristik baik dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta kemampuan mencar ilmu mereka tidak sama. Guru harus memperhatikan siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model pengajaran yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan yang kurang berbakat.
Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri


Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000:25) ialah membantu siswa pada siswa semoga memperoleh banyak sekali pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laris yang dimaksud mencakup pengetahuan, ketrampilan, dan skor atau norma yang berfungsi sebagai pengendali perilaku dan prilaku siswa. Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang dibutuhkan dicapai oleh siswa sehabis mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.

Tujuan pembelajaran ialah perubahan prilaku dan tingkah laris yang positif dari akseptor didik sehabis mengikuti kegiatan mencar ilmu mengajar, seperti: perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laris (over behaviour) yang sanggup diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya.

Hal ini sanggup disimpulkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses melibatkan guru dengan tiruana komponen tujuan, bahan, metode dan alat serta peskoran. Makara proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling terkait antar komponennya di dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.


Referensi - Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Definisi Tujuan Prinsip Ciri

Sugandi, Achmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang:UPT MKK     UNNES.

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.



Pannen, Paulina, dkk. 1999. Cakrawala Pendidikan. Jakarta. Universitas Terbuka.

Sugandi, Achmad, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang:IKIP PRESS.
Advertisement

Iklan Sidebar