Asam Basa

Asam basa berdasarkan Suante August Arrhenius.

Asam yaitu senyawa yang sanggup memdiberikan ion hydrogen ( H +) bila dilarutkan dalam air. Asam menyerupai HCL, HNO3, dan HC2H3O2 denga molekul yang bisa menyumbangkan satu proto kesebuah molekul air disebut asam monoprotik. Karena penyumbangan proton yaitu suatu reaksi yang reversible, tiap asam haruslam membentuk basa dengan menyumbang mendapatkan sebuah proton. Kuat relative asam AH dalam larutan air merupakan suatu ukuran dari kecendrungan menyubangkan sebuah proton kepada sebuah molekul air.

Sifat-sifat asam:

Korosif, sanggup merusak logam dan marmer.
Mempunyai rasa asam.
Dapat memerahkan kertas lakmus biru.
Dapat menetralkan larutan basa.
Dapat berupa zat padat, cairan. Dan gas.

Basa yaitu senyawa yang kalau dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-). Dalam air murni terdapat ion H+ dan ion OH- dalam konsentrasi yang sama yang sangat kecil. Jika konsentrasi H+ ludang keringh tinggi dari knsentrasi OH- maka larutan itu bersifat asam. Begitu pula sebaliknya Jika konsentrasi OH- ludang keringh tinggi dari konsentrasi H+, larutan bersifat basa. Larutan air dari garam-garam sanggup bersifat asam , basa atau netral bergantung pada garamnya.2

Sifat-sifat basa :

Bersifat kaustik, sanggup merusak kulit.
Memiliki rasa pahit dan licin.
Membirukan kertas lakmus merah.
Dapat menetralkan larutan asam.

Rentang pH indikator

Indikator tidak berubah warna dengan sangat mencolok pada satu pH tertentu (didiberikan oleh harga pKind-nya). Malahan, mereka mengubah sedikit rentang pH. Dengan mengasumsikan kesetidak seimbangan benar-benar mengarah pada salah satu sisi, Terjadi perubahan kecil yang berangsur-angsur dari satu warna menjadi warna yang lain, menpeduli rentang pH. Secara bergairah "aturan ibu jari", perubahan yang tampak menpeduli sekitar 1 unit pH pada tiap sisi harga pKind.

Harga yang niscaya untuk tiga indikator sanggup kita lihat sebagai diberikut:

indikator	pK_ind	pH rentang pH
lakmus	6.5	5 – 8
jingga metil	3.7	3.1 – 4.4
	9.3	8.3 – 10.0

Perubahan warna lakmus terjadi tidak selalu pada rentang pH yang besar, tetapi lakmus berkhasiat untuk mendeteksi asam dan basa pada lab sebab perubahan warnanya sekitar 7. Jingga metil atau fenolftalein sedikit kurang berguna. Berikut ini sanggup dilihat dengan ludang keringh praktis dalam bentuk diagram.

Larutan asam : H+ > 10 -7 M atau PH< 7;
Larutan netral : H+ = 10 -7 M atau PH =7;
Larutan basa : OH - >H+ atau H+ <10 -7 M atau PH> 7 .

B Alat dan Bahan .

a. Alat :

Pelat tetes
Pipet tetes
Gelas kimia
Piring
Timbangan analitik
PH meter universal
Mortal
Gelas arloji
Bola penghisap
Aquadest

b. Bahan

Bunga sepatu
Alkohol
NaOH 0,1 M
NaCL 5℅
N2CO3 5℅
Asam borat 2℅
HCL 0,05 M
Kunyit

C. Cara Kerja

Menimbang bunga sepatu atau kunyit dengan tidak seimbangan analitik sebanyak gr.
Memotong bunga tersebut kecil-kecil dengan memakai silet..
Memasukkan hasil penggalan bunga tersebut kedalam gelas plastik .
Mencampurkan alcohol sebanyak 5 ml kedalam gelas plastic yang telah terisi penggalan bunga tadi.
Mengaduk bunga sepatu yang telah terhimpun oleh alkohol
Mengambil ekstrak bunga sepatu atau kunyit dengan pipet tetes.
Meletakkan ekstrak binga tersebut ke dalam plat tetes.
Mencampurkan masing-masing larutan yaiut HCL, NaOH, N2CO3, . NaCL, dan Asam borat.
Meletakkan PH meter ke plat tetes ke masing masing ekstrak bunga yang telah terhimpun oleh larutan yang berbeda .
Mengukur PH dengan PH meter universal
Mencatat hasil pengamatan.

D. Hasil Pengamatan

Gambar

Analisis Data

Larutan baku	Wana awal Larutan	Warna indikator	Perubahan warna	PH	Indikator
Na₂CO₃ 5% Asam borat 2% N_aOH 0,01% HCL 0,05% N_aCl 5%	Bening Bening Bening Bening Bening	Merah Merah Merah Merah Merah	Abu-abu Ungu muda Hijau pekat Merah tua Kelabu	8 6 12 3 7	Bunga sepatu
Na₂CO₃ 5% Asam borat 2% N_aOH 0,01% HCL 0,05% N_aCl 5%	Bening Bening Bening Bening Bening	Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning	Merah tua Merah muda Biru Bening Bening	2 5 1 7 7	kunyit

E. Pembahasan.

Larutan HCL mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid merah renta dan PH nya 3 sehingga larutan tersebut merupakan Asam Kuat.
Larutan NaCL mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral.
Larutan asam borat mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral Larutan NaOH mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid biru dan PH nya 12 sehingga larutan tersebut merupakan Basa.
Larutan Na2CO3 mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid biru tua dan PH nya 8 sehingga larutan tersebut merupakan Basa Kuat. Larutan HCL mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral.
Larutan NaCL mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral
Larutan asam borat mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid merah dan PH nya 5 sehingga larutan tersebut merupakan Asam.
Larutan NaOH mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid merah renta dan PH nya 1sehingga larutan tersebut merupakan Asam Kuat.
Larutan Na2CO3 mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid merah renta dan PH nya 2 sehingga larutan tersebut merupakan Asam Kuat.

Larutan HCL, NaOH, N2CO3, . NaCL, dan Asam borat mengubah indicator warna ekstrak bunga sepatu dan ekstrak kunyit dari warna asalnya bermetamorfosis berbaai warna menyerupai merah tua, merah , merah muda, biru renta , biru, ungu, dan bening.

Warna merah menunjukan bahwa larutan tersebut asam, merah muda asam lemah dan merah renta berarti asam berpengaruh begitu juga warna biru berarti basa, biru muda berarti basa lemah dan biru renta berarti basa kuatsedangkan warna bening berarti netral PH asam berkisar 1-6, PH netral yaitu 7, sedangkan PH basa berkisar 8-14.

Dengan memakai indkator yang berbeda maka warna PH dan keadaan asam / basa pun berbeda walaupun larutan yang dipakai sama. Dengan penggunaan larutan yang berbeda juga sanggup mempengaruhi warna PH dan keadaan asam /basa dengan indicator yang sama.

F . Kesimpulan.

Larutan yang berbeda menciptakan warna PH dan keadaan asam /basa pada indicator ekstrak kunyit / bunga sepaatu berbeda.

Indicator yang berbeda menciptakan warna PH dan keadaan asam/basanya berbeda walaupun larutan yang dipakai sakalipun sama.

Konsentrasi H+ merupakan salah satu ukuran untuk menetukan keasaman atau kebasaan suatu larutan dalam air, sehingga diperoleh sebagai diberikut.